Senin, 18 Januari 2021

REVOLUSI MENTAL DI SEKOLAH-SEKOLAH KATOLIK

 Oleh: Sergius Lay *

1.      Catatan Pengantar


Dalam debat-debat capres dan cawapres Jokowi dan Yusuf Kalla menjelang PEMILU Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 yang lalu, satu program dan menjadi terminologi yang dikenal publik adalah “revolusi mental”. Secara umum revolusi mental merujuk kepada perubahan mentalitas dari cara berpikir dan bertindak yang kurang baik kepada cara berpikir dan merasa yang baik.

Jansen Sinamo, seorang bapak etos kerja di Indonesia, mengatakan bahwa “mental adalah komponen non fisik manusia yang menentukan cara berpikir, cara memahami, cara meyakini, cara bersikap, cara berbicara, cara bergaul, cara makan minum – berbusana, dan cara bekerja pada umumnya; termasuk cara merayakan kemenangan dan cara menerima kekalahan”.[1]

Perubahan dalam tata kelakuan atau pola tingkah, pola berpikir dan pola berbicara dari yang “lama” kepada yang “baru” itulah yang hendak juga dikembangkan dalam dunia pendidikan, termasuk juga dalam dunia pendidikan / sekolah katolik.

 

Rabu, 13 Januari 2021

QUALITAS GURU YANG EFEKTIF

Sebuah Refleksi Pedagogis – Edukatif untuk Para Pendidik

Oleh: Sergius Lay

 

1.      Pengantar

Tugas utama para guru adalah mengajar. Mengajar secara umum dimengerti sebagai suatu tindakan guru dalam mentransferkan pelbagai informasi atau pengetahuan kepada para siswa dalam sebuah proses tatap muka. Dan lagi, kegiatan tatap muka yang selalu disebut dengan proses belajar mengajar, hampir selalu dilaksanakan di dalam ruang kelas dari suatu sekolah (lembaga pendidikan formal). Pengelolaan proses belajar mengajar (kegiatan pentransferan ilmu) bukanlah hal yang mudah untuk kebanyakan guru. Ini bisa menjadi perjuangan dan usaha serius agar ilmu pengetahuan yang ditransferkan itu tidak tercecer, melainkan sungguh-sungguh dapat diakses secara baik dan utuh.

Fokus pemikiran dalam tulisan ini adalah guru. Secara umum,  tulisan ini hendak menampilkan apa itu muatan kata efektif, yang dikenakan kepada konsep”guru efektif” dan kemudian dideskripsikan tentang bagaimana cara untuk menjadi seorang guru efektif. Dalam hal ini, kita ingin melihat bagaimana kehadiran mereka dalam setiap pertemuan di kelas dan dilihat sebagai sebuah kehadiran efektif dalam seluruh proses pembelajaran yang dilakukan di kelas bersama dengan para siswa. Dengan keefektifan kehadiran tersebut, akhirnya membawa suatu pengaruh bahwa pengajaran yang dilakukan juga efektif.

Tulisan ini mencoba menghadirkan kepada kita tentang maksud dan tujuan dari alasan yang telah dikemukakan di atas.

 

RETREAT TAHUNAN KAPAUSIN KUSTODI GENERAL SIBOLGA 2023

  Para saudara dina dari Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga, pada tanggal 6 s/d 10 Noveember 2023, mengadakan retreat tahunan yang dilaksa...