Minggu, 01 Juni 2014

Minggu Paska 6 (A) 2014


Kalau kita ingin meringkaskan bacaan Injil untuk Minggu Paskah yang ke 6 ini, saya rasa kita bisa memakai peribahasa Indonesia untuk meringkaskannya, yakni: “Walaupun jauh di mata, namun dekat di hati". Bacaan Injil itu sebenarnya adalah sebagian dari khotbah perpisahan yang diucapkan Yesus pada perjamuan malam terakhir, sehari sebelum Yesus wafat di kayu salib. Pada malam itu Yesus menerangkan bahwa Dia melalui sengsara dan kebangkitanNya akan menanggalkan hidup-Nya sebagai manusia, dan mulai suatu hidup yang baru yang penuh kemuliaan.


Murid-murid-Nya terkejut mendengar bahwa Ia akan pergi. Mereka sadar bahwa tanpa Yesus mereka tidak akan berdaya apa-apa. Mereka merasa bagaikan anak yatim piatu, seandainya Yesus tidak bersama mereka lagi. Karena itulah Yesus menghibur mereka: "Jangan kamu takut ataupun cemas. Memang saya pergi dari dunia ini, namun Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai anak yatim piatu. Aku akan kembali kepadamu. Dan selama Aku tidak berada di dunia ini, Aku akan memberi padamu Penolong yang lain. Aku akan memberi kepadamu Roh-Ku sendiri, semangat-Ku sendiri. Roh itu akan selalu mendampingi kamu. Roh itu akan tinggal bersama kamu dan hidup dalam dirimu. Aku akan tetap bersatu dengan kamu, dan kamu bersatu dengan Aku. Walaupun jauh di mata, namun tetap dekat di hati".

Jadi Yesus menyatakan bahwa Roh Kudus-Nya akan bertugas sebagai Penolong kita, yang menyertai kita dalam meneruskan karya Yesus di dunia ini. Yesus sadar, bahwa Roh Kudus itu sangat kita butuhkan, sehingga tanpa Roh Kudus itu kita memang tidak akan sanggup berbuat apa-apa sebagai pengikutNya.

Kitab Injil penuh dengan bukti-bukti yang menunjukkan betapa Roh Kudus itu sangat besar peranan-Nya. Yesus sendiri ternyata tak pernah lepas dari Roh Kudus, dan kita tak bisa membayangkan Kristus lepas dari Roh Kudus. Dalam Perjanjian Lama, Roh Kuduslah yang mempersiapkan kedatangan Yesus ke dunia, yakni melalui para Nabi. Roh Kudus-lah yang menaungi Maria, sehingga ia melahirkan Yesus. Roh Kudus itu juga yang turun ke atas Yesus, waktu Ia dipermandikan di sungai Yordan. Kemudian Roh Kudus itu juga yang mendorong Yesus untuk mempersiapkan tugas-Nya dengan puasa dan doa di padang gurun. Dan semua kuasa yang mendorong Yesus untuk menyembuhkan orang-orang sakit, berasal dari Roh-Nya ini. Dan Yesus baru mengakhiri hidupNya di salib setelah Ia menyerahkan Roh-Nya, sambil berkata: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan Roh-Ku".

Bukan hanya dalam hidup Yesus, Roh Kudus itu memegang peranan penting. Juga dalam hidup Gereja Awal, nampaklah betapa para Rasul dan orang-orang Kristen pertama tidak dapat berbuat apa-apa lepas dari pengaruh Roh Kudus ini. Kalau kita membaca Kisah Para Rasul maka akan kita lihat di sana begitu banyak bukti-bukti mengenai kegiatan Roh Kudus yang rnemimpin Gereja secara ajaib. Lihatlah peristiwa pada hari Pentakosta, sewaktu Roh Kudus turun atas para rasul. Para Rasul yang semula begitu penakut, sekarang berobah menjadi berani dan aktip karena pengaruh Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul itu juga nampak bahwa tak ada doa atau khotbah tanpa menyebutkan nama Roh Kudus. Kalau ada seorang diakon akan dipilih, maka yang menjadi syarat untuk itu ialah: orang yang penuh Roh Kudus dan kebijaksanaan. Kalau suatu perjalanan keliling mau dilaksanakan, maka itu hanya akan dilaksanakan kalau Roh Kudus menghendakinya. Dan dalam Konsili Pertama di Yerusalem, para Rasul hanya mau mengambil suatu keputusan bila hal itu terlebih dahulu disesuaikan dan dibicarakan dengan Roh Kudus melalui doa dan meditasi. Cukup terang kiranya, betapa besar pengaruh dan peranan Roh Kudus dalam Gereja. 

Itu bukan hanya terjadi dulu, tapi terus berlangsung sampai sekarang ini. Tanpa Roh Kudus, Gereja kita tidak akan mengalami perkembangan besar seperti sekarang ini di seluruh dunia. Di mana-mana memang ada kesulitan, ada kesusahan dan ada hambatan yang melawan Gereja kita. Tapi berkat pertolongan Roh Kudus, kemajuan Gereja terus saja berlangsung sampai hari ini.

Roh Kudus itu bukan hanya Penolong dan Pembimbing bagi Gereja keseluruhan. Roh Kudus itu juga menjadi Penolong dan Pembimbing kita masing-masing. Hakekat hidup seorang Kristen tak bisa dipisahkan dari Roh itu. Tanpa Roh Kudus, iman kita tak mungkin hidup. Kita harus selalu membuka hati, agar Roh Tuhan memimpin dan mengarahkan kits pada jalan yang benar. Bagaimanapun juga kita membutuhkan pertolongan-Nya.

Memang, manusia modern sekarang ini semakin lama semakin sedikit membutuhkan pertolongan. Manusia semakin tidak takut lagi akan kekuatan alam, sebab sudah bisa dikuasainya. Manusia makin berhasil menundukkan bumi, air, tenaga atom dan ruang angkasa dengan kemampuannya sendiri. Tanpa bantuan Tuhan manusia sudah bisa mengatur produksi, mengatur peredaran uang, mengatur perdagangan dunia, bahkan sampai bisa mengatur kelahiran manusia baru. Yah, di mana lagi manusia membutuhkan pertolongan Tuhan ? Memang, nampaknya manusia sudah mampu mengusai segala-galanya tanpa bantuan Tuhan. Tapi walaupun demikian, sampai sekarang manusia belum sanggup memecahkan problem jiwanya sendiri. Justru mengenai dirinya sendiri, kita manusia ini tidak berdaya. Semua bisa diselamatkan manusia, tapi tak kuasa menyelamatkan jiwanya sendiri. Dalam hal inilah kita harus menyerahkan diri ke tangan Tuhan. Kita butuhkan pertolongan dan bimbingan-Nya. Kita butuhkan RohNya. Sebab hanya Roh Tuhan inilah yang sanggup membawa kita kepada kebenaran, yang mengantar kita pada dunia bahagia yang sebenarnya.

Hari Kamis yang akan datang kita akan memperingati dan merayakan bahwa Yesus naik ke surga. Ia pulang kepada BapaNya, tetapi Ia akan memberi kepada kita Penolong yang lain, yang tetap mendampingi kita. Itulah Roh-Nya sendiri, Roh Kudus. Maka dalam Perayaan Ekaristi marilah kita menyadari kembali bahwa Yesus selalu ada bersama kita melalui Roh-Nya. Dalam Perayaan Ekaristi kita dapat mengalami dan menghayati bahwa walaupun Yesus jauh di mata, namun la tetap dekat di hati kita melalui Roh-Nya. (P. Leo Sipahutar OFMCap - Facebook)

Telukdalam, 1 Juni 2014

PSL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RETREAT TAHUNAN KAPAUSIN KUSTODI GENERAL SIBOLGA 2023

  Para saudara dina dari Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga, pada tanggal 6 s/d 10 Noveember 2023, mengadakan retreat tahunan yang dilaksa...