Minggu, 01 Juni 2014

Minggu Paskah 7 (A) 2014 - Komunikasi Sedunia


Pada hari Raya Kenaikan Tuhan ini dibacakan Mat 28:16-20. Waktu itu para murid sudah tiba di Galilea mengikuti petunjuk Yesus lewat Maria Magdalena dan Maria yang lain bahwa di sanalah murid-murid akan melihat Dia (28:10). Di sana juga ia menyampaikan dua hal kepada mereka.

1.         Bahwa kepada-Nya telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi,
2.         Ia memberi pengutusan baru kepada para murid.

BERKUASA DI SURGA DAN DI BUMI
Ketika melihat Yesus di bukit di Galilea tadi, ada di antara para murid yang segera mengenali-Nya, tapi ada pula yang ragu-ragu apakah Dia itu sama dengan Dia yang mereka kenal sejak lama. Yesus kemudian berkata bahwa kepada-Nya telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi (Mat 28:18). Artinya, kini murid-murid mengalami kenyataan dan mengerti bahwa mereka dapat ikut hidup dalam dua kawasan. Mereka tetap berada di muka bumi, walaupun mereka juga murid dari Dia yang kini telah memasuki keabadian dan tetap berhubungan dengan Dia. Kenyataan ini akan terus berlangsung bila mereka mau berbagi keberuntungan tadi dengan banyak orang lain yang belum sempat menjadi murid Yesus semasa hidupnya. Di situlah letak penugasan yang diberikan Yesus ketika mengutus murid-muridnya kepada siapa saja.
Dengan merayakan Kenaikan Tuhan, kaum beriman ikut "menyembah" Yesus bersama para murid yang ada di bukit di Galilea itu (Mat 28:17) dan bersama para perempuan yang sudah mendapati Dia yang telah bangkit (Mat 28:9). Yang dimaksud Matius dengan "menyembah" ialah mengakui kebesaran-Nya yang sungguh meski tidak langsung tampak. Kebesaran ini bisa dialami dan diselami. Kemampuan manusia menyadari kehadiran yang sakral, yang keramat, yang bukan hanya dari dunia ini menjadi jalan mengenali Dia yang sudah bangkit dan kini akan sepenuhnya memasuki kebesaran-Nya. Bagi Matius, kemampuan serta kepekaan "menyembah" ini membawakan hidup baru dalam diri para murid.
Kristus yang telah bangkit itu akan naik ke surga dan memasuki kemuliaan-Nya. Berarti jugaIa akan kurang tampak di bumi. Tetapi mereka yang bisa "menyembah"-Nya akan tetap dapat melihatnya. Mereka bahkan akan membuatnya kelihatan bagi orang lain. Bagi mereka, kata-kata bahwa Ia mendapat kuasa di surga dan di bumi makin nyata. Murid-murid, siapa saja, diperbolehkan menjadi tempat Dia yang bangkit itu bisa menampakkan kuasa-Nya di bumi - dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya.

PENGUTUSAN: MENGAJAR DAN MEMBAPTIS
Pada Mat 10:5-6 menuliskan kata-kata Yesus ketika menugasi murid-muridnya "Jangan engkau menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah ke domba-domba yang hilang dari umat Israel." Jadi para murid diutus hanya kepada orang Yahudi saja. Dan sekarang pada bagian akhir Mateus menceritakan bahwa Yesus mengutus murid-murid-Nya yang sebelas itu, "...jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka!" (Mat 28:19). Mana yang benar? Jangan dicampur aduk. Dalam Mat 10:5-6 itu murid-murid ditugasi sang guru yang waktu itu berjalan dari kota ke kota. Tapi pada akhir Injil para murid berada bersama dengan Yesus yang telah bangkit. Ia sudah masuk dalam kawasan yang lebih luas, bahkan melingkupi surga juga. Sebelum menugasi murid-murid pergi ke semua bangsa, ia sendiri mengatakan, "Kepadaku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi." (Mat 28:18). Keberadaannya kini mengatasi ruang dan waktu. Murid-murid diminta agar membuat kebangkitan dimengerti kepada siapa saja. Diterima atau tidak soal lain. Mereka kini diutus untuk berbagi kekuasaan tadi dengan siapa saja. Bukan hanya dengan yang dulu jadi umat terpilih tapi kemudian malah menolak. Kini semua "bangsa" - maksudnya mereka yang tak masuk hitungan tadi kini diajak ikut serta.

SUMBER PEWARTAAN: YESUS KRISTUS
Perintah untuk memperlakukan siapa saja sebagai sesama murid. Para murid sudah lama membaptis orang. Tapi kini mereka membaptis untuk membuat orang makin dapat berbagi kehidupan dengan Dia yang sudah bangkit itu. Dalam bacaan pertama, bahwa para murid akan jadi saksi-saksi Yesus di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8). Bisa digarisbawahi gagasan "jadi saksi". Ini sama dengan yang kumaksud dengan "Perlakukan semua bangsa sebagai murid" (Mat 28:19).

BERSAKSI
Dalam bacaan pertama (Kis 1:1-11) dikisahkan peristiwa kenaikan Yesus ke surga. Di situ disebutkan dua orang yang berpakaian putih berkata kepada murid-murid bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara seperti yang mereka lihat ketika ia naik ke surga. Maksudnya, Dia yang kini telah memasuki dunia ilahi itu satu ketika nanti akan datang kembali dengan cara yang sama. Dengan demikian semakin banyak orang mengerti apa itu dan bagaimana keilahian bisa menyertai manusia di dunia. Upaya ini dapat akan lambat laun menjadi kenyataan apa itu "ia datang kembali". Bisa dikatakan bahwa kedatangan-Nya kembali itu sejalan dengan pengertian manusia akan kehadirannya. Tugas para murid ialah mewartakan kehadiran ini dan membuat banyak orang memahami serta menghormati kehadiran ini. Dalam banyak hal boleh dikatakan bahwa kita yang percaya akan Dia ikut membuatnya datang kembali dengan cara sama seperti para murid dulu melihat Ia terangkat ke surga dan menerima pengutusan dari-Nya. (P. Dominikus Sibagariang, OFMCap).

Telukdalam, 1 Juni 2014

PSL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RETREAT TAHUNAN KAPAUSIN KUSTODI GENERAL SIBOLGA 2023

  Para saudara dina dari Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga, pada tanggal 6 s/d 10 Noveember 2023, mengadakan retreat tahunan yang dilaksa...