EXORDIUM:
Kita semua hidup dan bertumbuh di dalam keluarga. Dan bagaimana situasi
dalam keluarga kita, kita semua bisa mengalami sendiri. Namun secara umum, kita
sering mendengarkan situasi kehidupan berkeluarga, baik kita sendiri maupun
orang lain.

Hari ini, Gereja Katolik kita memestakan hari Keluarga Kudus Nazareth.
Pesta Keluarga Kudus Nazareth ini ditetapkan oleh Paus Leo XIII pada tahun 1893
yang dirayakan antara tanggal 7 sd 13 Januari setiap tahunnya. Namun sejak
tahun 1969, dirayakan pada hari Minggu Pertama setelah Natal, antara Natal dan
Tahun Baru.
Paus Leo XIII menetapkan Hari Raya Keluarga Kudus dengan maksud agar semua
orang dan keluarga Katolik, terutama setelah Natal, bisa sebentar mengarahkan
perhatian mereka secara khusus kepada hidup keluarga kudus di Nazareth sebagai
model atau contoh kehidupan keluarga mereka.
CORPUS
Bagaimana bacaan-bacaan pada hari mengajarkan kita tentang ciri khas dari
hidup keluarga kudus itu?
Bacaan pertama dari Kitab Putera Sirakh, mengatakan bahwa ciri bahwa sebuah
keluarga adalah “keluarga kudus”, ditandai kesetiaan dan ketakwaan anak-anak
dalam menghormati ibu-bapanya. “Barang
siapa menghormati bapanya memulihkan disa, dan siapa memuliakan ibunya serupa
dengan orang yang mengumpulkan harta… barang siapa memuliakan bapanya, akan
panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan akan menenangkan hati ibunya.
Tekanan utama yang menjadi ciri dari keluarga kudus dalam bacaan pertama
ialah sikap dari anak-anak untuk menghormati, menghargai dan dan mengasihi
orangtua secara tulus. Kekudusan seorang anak ditandai dengan sikap-sikap
tersebut dan mewarnai seluruh hidup dan pertumbuhan anak dalam keluarga.
Dalam mazmur juga mengatakan tentang ciri dari keluarga kudus itu.
Dikatakan bahwa sebuah keluarga disebut sebagai keluarga kudus, kalau seorang
istri dapat tumbuh subur bagaikan pohon anggur, anak-anak selalu mengelilingi
meja bagaikan tunas zaitun dan seorang suami adalah orang yang sungguh-sungguh bertakwa
kepada Tuhan, yang takut akan Tuhan dan yang selalu melaksanakan
perintah-perintah Tuhan.
Rasul Paulus dalam bacaan kedua, menasihati jemaatnya yang ada di Kolose
untuk menghidupi keutamaan-keutamaan dalam hidup berkeluarga dalam nama Yesus
Kristus. Keutamaan-keutamaan itu antara lain: mengenakan belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Paulus juga mengajar suami,
istri dan anak-anak untuk bisa melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai
dengan kewajibannya.
Dan seluruh ciri dari keluarga kudus yang dikatakan oleh kitab Sirakh,
Mazmur dan Paulus tadi terangkum sungguh-sungguh dalam kehidupan keluarga
Yusuf, Maria dan Yesus; yang selalu disebut dengan keluarga Nazareth.
KELUARGA NAZARETH
Yusuf Pelindung
dan Penurut
Dalam Injil Matius, Yusuf dilihat sebagai seorang suami yang penurut
terhadap apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Tidak tidak pernah protes
dalam melaksanakan perintah Tuhan, walaupun itu hanya melalui mimpi. Ketika Tuhan
menyuruh dia untuk mengambil Maria sebagai istri, dia laksanakan. Ketika
disuruh untuk bawa ke Mesir dan kembali dari Mesir anak dan istrinya Maria,
juga juga ikut saja.
Sikap Yusuf juga nampak bahwa dia sebagai seorang suami dan ayah yang
selalu melindungi Maria dan Yesus. Ketika ada ancaman dari Raja Herodes, dia
cepat mengikuti perintah Tuhan untuk menyelamatkan Maria dan Yesus ke Mesir.
Maria: Penurut
dan Perawat
Sejak Maria diperkenalkan oleh malaikat bahwa Ia telah mengandung dari Roh
Kudus, Maria dikenal sebagai seorang pribadi yang bersahaja, pendiam (tidak
banyak bicara) tetapi justru menyimpan semua perkara di dalam hatinya, setia
merawat dan membesarkan bayi Yesus itu. Di hadapan Tuhan Maria adalah pribadi
yang penurut dan pendengar setia.
Selain itu, Maria juga setia membesarkan dan mendidik Yesus sebagai pribadi
yang kokoh dan kuat. Kita tahu bahwa selama 12 tahun, Yesus hidup dan bertumbuh
bersama Maria dan Yusuf dan tentu, Yesus dididik dan dirawat dengan sangat
baik. Anak yang baik dan sukses muncul dari orangtua yang setia merawatnya
dengan setia, sabar dan bertanggung jawab.
Yesus: Penurut
dan Taat
Sementara tentang Yesus sendiri tidak banyak dikatakan sampai DIA berumur
12 tahun. Hanya di bagian lain dari Injil dikatakan bahwa, Yesus bertumbuh dan
menjadi dewasa di dalam keluarga Yusuf dan Maria. Tetapi kita bisa bayangkan
bahwa kalau Yesus bisa menjadi seorang pribadi yang kuat dan dewasa karena
dididik dan dibesarkan secara baik dan secara bersama-sama oleh Maria dan
Yusuf.
CONCLUSIO
Hari ini kita merayakan Pesta Keluarga Kudus. Kenapa keluarga Yusuf dan
Maria disebut keluarga kudus? Apakah karena mereka tidak pernah cekcok? Apakah
karena mereka selalu rajin pergi ke sinagoga atau apakah mereka tidak pernah
melakukan kesalahan dalam hidup berkeluarga? Saya yakin bukan! Mereka disebut
Keluarga Kudus karena hadir di sana, Yesus Kristus Putra Allah. Kehadiran Yesus
menguduskan hidup keluarga itu secara lahir maupun batin. Suasana hidup
keluarga dipengaruhi oleh kasih dan damai yang dibawa Yesus.
Oleh karena itu, kalau kita orang-orang percaya ini mau menjadikan keluarga
kita sebagai keluarga kudus, pertama-tama bukan berarti keluarga kita harus
bebas dari salah, bukan berarti tiap-tiap anggota tidak melakukan kekeliruan,
melainkan keluarga kita mau menerima serta membiarkan diri dipengaruhi oleh
Yesus, yang kita imani.
Yang paling penting ialah bagaimana kita berusaha untuk menciptakan sebuah
sebuah keluarga (dan juga komunitas) sebagai Gereja mini dan rumah makan mini
di dalamnya ada doa, ada makan bersama, ada cerita bersama, ada saling
menghormati, patuh, setia, dan lain sebagainya. Keluarga bukanlah sebuah
apartemen, di mana masing-masing boleh datang, tidur, makan dan pergi
seenaknya, tapi keluarga adalah sebuah kebersamaan di dalam Allah, kebersamaan
di dalam Kristus.
Dan salah satu tugas kita semua ialah bagaimana membuat semua anggota
keluarga kita untuk merasa nyaman dan memiliki kerinduan untuk pulang dan
tinggal di dalam rumah keluarga kita.
(Mereka tidak lepas dari segala persoalan, Yusuf dan Maria yang selalu
berkorban, dan taat kepada kehendak Tuhan)
(beri contoh tentang
sikap anak-anak)
Telukdalam, 29 Desember 2013
Email: giuslay.zone@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar