Selasa, 24 Desember 2013

Kotbah Malam Natal - A (2013)


KESERHANAAN, KEGEMBIRAAN DAN KESELAMATAN

EXORDIUM:
Ada sebuah kisah menarik, yang saya dapat dari artikel on line. Begini ceritanya:
Tahun 1994 dua orang Amerika diundang oleh Departemen Pendidikan Rusia untuk mengajar moral dan etika berdasarkan Alkitab di sekolah-sekolah dan panti asuhan. Mereka menceritakan kisah Natal di sebuah panti asuhan. Untuk pertama kalinya anak-anak yatim piatu itu mendengar kisah Natal, yaitu perjalanan Maria dan Yusuf  ke Betlehem di mana mereka terpaksa harus menginap di kandang domba. Kemudian datanglah sekelompok gembala dan orang majus dari Timur untuk menjumpai bayi Yesus yang sedang tidur dalam sebuah palungan dan memberi hadiah kepadaNya. Sepanjang kisah itu diceritakan, baik anak2 maupun pengurus panti mendengarkan dengan khidmat. Untuk menghidupkan suasana malam Natal itu, setiap anak disuruh membuat palungan tempat Yesus dibaringkan.
Anak-anak itu pun membuat palungannya masing-masing. Suasana hening sejenak. Salah satu dari orang Amerika itu berjalan-jalan dan memperhatikan karya anak-anak itu. Ia tiba di tempat si kecil Jessica, seorang anak yang berusia 6 tahun. Saat melihat palungan yang dibuat oleh si kecil Jessica, ia terheran-heran. Mengapa ada dua bayi dalam satu palungan, bukankah seharusnya hanya ada satu bayi? Ia memanggil penerjemah agar me-nanyakan hal itu kepada Jessica. Sambil melihat palungannya, Jessica kecil mengulang kisah Natal itu dengan lancar. Memasuki bagian di mana Maria meletakkan bayi itu ke dalam palungan, Jessica bercerita dengan kalimat penutup yang dibuatnya sendiri. “Aku hadir di sana saat Maria menaruh Yesus di palungan. Yesus melihat aku dan bertanya apa aku punya tempat tinggal? Aku bilang, aku tak punya mama juga tak punya papa, jadi aku tak punya tempat tinggal sendiri. Yesus bilang aku sih boleh tinggal dengan dia. Tapi aku bilang, tidak bisa, aku kan tidak punya apa-apa yang bisa kuberikan sebagai hadiah, seperti para gembala dan orang majus dari Timur itu. Tapi aku begitu ingin tinggal bersamaNya, aku ingin memberi apa yang aku miliki untuk dijadikan hadiah. Pikirku, kalau aku dapat membantu menghangatkan Dia, itu pasti jadi hadiah yang bagus. Aku bertanya pada Yesus, “Kalau aku menghangatkanMu, cukup tidak itu sebagai hadiah?” Yesus menjawab, “Kalau engkau menghangatkan Aku, itu bakal menjadi hadiah terbaik yang pernah diberikan siapapun kepadaKu.” Kemudian aku masuk dalam palungan itu, lantas Yesus mengajakku tinggal bersamaNya untuk selamanya.”

CORPUS
Sejarah keselamatan umat manusia adalah sejarah besar, sejarah agung yang terbentang dari Perjanjian Lama sampai ke Perjanjian Baru dan diteruskan ke jaman Gereja.
Namun seluruh proses sejarah itu dibingkai oleh sebuah rahmat besar, berkat besar, dan juga hadiah terbesar Allah kepada kita. Hadiah itu ialah Anak-Nya sendiri yang diberikan kepada kita, dan untuk mengajarkan kita seluruh kebajikan dan keutamaan yang membekali kita untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah, Keluarga Allah.
Istilah “dianugerahkan” oleh Nabi Yesaya dalam bacaan pertama menunjuk kepada sebuah hadiah seorang anak kepada kita. Istilah “Rahmat” dala surat Rasul Paulus kepada Titus juga menunjuk kepada “hadiah” yang kini lahir, yang kini muncul atau yang kini hadir di tengah-tengah kita.  Dan kisah “kelahiran” Yesus dikadang Betlehem malam hari ini berdasarkan Injil Lukas, menunjuk kepada pemberian atau hadiah Allah terbesar yang disebut juga PENYELAMAT kita semua.


CONCLUSIO
Kehadiran Allah dan Ajakan Hidup Sederhana
Peristiwa kelahiran di Betlehem ialah peristiwa sederhana. Kesederhanaan itu terjadi dengan tidak diduga oleh para gembala. Kesederhanaan ini tampak dari Allah yang hebat dan besar itu hanya nampak dari diri seorang bayi mungil (seperti manusia) dan dilahirkan di kandang doma-domba. Keserderhanaan itu tampak dari situasi “tidak punya rumah, hanya di dalam palungan, ditemani oleh kedinginan, tidak banyak orang, ditemani nyamuk, dll”. Di sini Allah mengajak kita untuk melihat fakta bahwa Allah berbicara melalui kejadian-kejadian sederhana dan kita diajak untuk tanggap kepada hal-hal yang sederhana itu. Keserhanaan inilah yang seharusnya membuat kita semua bergembira dan bersukacita dan bersyukur dalam Allah. Tidak perlu menunggu kejadian dan keberuntungan besar dan kita baru bersyukur dan bersukacita.

Kehadiran Allah dan Pemberian Kehangatan
Kelahiran Allah dalam diri Yesus adalah sebuah pemberian kehangatan kepada dunia dan kita semua. Natal adalah peristiwa kegembiraan dan sukacita. Dan di mana ada sukacita dan kegembiraan, di sana tertemukan kehangatan. Setelah lama kita menunggu kelahiran Tuhan, maka malam ini, kita mendapatkan Yesus yang memberikan kehangatan kita: yang membuat kita bergembira dan bersukacita, yang membuat kita tertawa, yang membuat kita yakin bahwa kita tidak akan ditinggalkan, kita punya Allah yang berciri “Immanuel” dan selalu mendengarkan doa-doa kita. Jenis hadiah kehangatan macam manakah yang kita berikan kepada Yesus dan kepada sesama kita dalam hidup kita? Kehangatan yang membuat orang bersukacita dan bergembira, kehangatan yang memberikan rasa nyaman kepada sesama kita; atau kehangatan yang menghancurkan, kehangatan yang membunuh, kehangatan yang menciptakan kebencian dan iri hati?
Yesus yang lahir ini, adalah bentuk hadiah terindah, yang tidak akan pernah ada. Ketika Jessika, dalam cerita tadi, masuk ke dalam palungan Yesus, Yesus mengajak Jessica untuk tinggal dengan di dalam palungan selamanya. Jessica berhenti bercerita, matanya berkaca-kaca dan air mata membasahi pipinya. Kepalanya tertunduk dan seluruh tubuhnya bergetar, ia menangis dan menangis. Yatim piatu yang kecil ini telah menemukan seseorang yang tak akan pernah melupakan dan meninggalkannya, seseorang yang tinggal dan menemaninya untuk selama-lamanya.
Sudahkah Anda memberikan hadiah terbaik; yang menggembirakan dan memciptakan sukacita, bagi Yesus dan bagi orang-orang yang hidup bersama kita setiap hari?

Telukdalam, 24 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RETREAT TAHUNAN KAPAUSIN KUSTODI GENERAL SIBOLGA 2023

  Para saudara dina dari Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga, pada tanggal 6 s/d 10 Noveember 2023, mengadakan retreat tahunan yang dilaksa...