Berjaga-jagalah karena keselamatan kita sudah dekat
Hari ini
adalah hari pertama dalam tahun baru liturgi Gereja Katolik. Selama tahun Baru
Liturgi ini, kita akan sering mendengar hampir seluruh bacaan Injil pada misa
hari minggu dan hari biasa dari Injil Matius.
Di hari pertama (minggu pertama)
tahun liturgi ini, Gereja mengajak kita semua untuk merenungkan makna
keberadaan kita sebagai orang beriman untuk berjaga-jaga
untuk menyambut kedatangan Anak Manusia,
yang diartikan dalam tiga gagasan: 1) kedatangan Kristus untuk pertama kalinya
melalui penjelmaan-Nya – kelahiran-Nya, 2) mempersiapkan kedatangan-Nya secara
sakramental pada masa Natal, dan 3) mempersiapkan kedatangan-Nya pada akhir
jaman. Matius mengartikan kedatangan
Anak Manusia ini tejadi pada akhir jaman.
Ungkapan Anak
Manusia
Ungkapan Anak Manusia dalam pembicaraan
tentang akhir jaman, mengingatkan kita akan warta Nabi Daniel yang mengatakan
kedatangan seorang Anak Manusia yang baru akan tampil setelah kekuatan-kekuatan
jahat yang mengurung alam semesta ini punah. Bahwa dunia yang dikuasai oleh
kekuatan jahat akan punah dan digantikan dengan kekuatan baik dan benar yang
ada dalam diri Anak manusia itu. Anak Manusia baru yang dimaksud ialah Yesus,
yang datang dengan kuasa Allah sendiri. Akan tiba saatnya nanti semua manusia
akan menyepelekan dia, meremehkan dia, mengkhianati dia, tidak menghiraukan
diri, dan pada saat itu mereka yang punya sikap-sikap seperti itu akan
ketinggalan kesempatan. Tetapi kepada kita hanya diminta untuk “berjaga-jagalah dan bersiapsiagalah, karena
keselamatan kita sudah dekat”.
Kedatangan Anak Manusia = Kedatangan Kerajaan Allah
Banyak
isu, banyak gossip, banyak informasi, banyak khabar angin akan kedatangan Anak
Manusia ini. Dan isu ini sering datang dari “orang pintar” yang seolah-olah
tahu kapan persis kedatangan Anak Manusia itu. Mereka sering mengatakan kalau
mereka itu tahu tanda-tandanya (gempa bumi, penyakit, kekacauan, dsb), tapi
kenyataannya bahwa mereka justru tidak tahu, karena tidak pernah terjadi. Tetapi
kepada kita hanya diminta untuk “berjaga-jagalah
dana bersiapsiagalah, karena keselamatan kita sudah dekat”.
Kita
tidak perlu memikirkan bagaimana tanda-tandanya (menghabiskan waktu saja),
tetapi yang paling bijaksana ialah bagaimana kita berjaga-jaga menyongsong
kedatangan Anak manusia itu. Matius hanya menggambarkan bahwa pada waktu
kedatangan Anak Manusia itu, aka nada dua orang di ladang, yang seorang akan
dibawa dan yang lain ditinggalkan; kalau ada dua wanita yang sedang memutar
batu kilangan, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kedatangan-Nya
itu seperti pencuri, yang tidak kita tahu kapan dia akan masuk ke rumah kita
dan mencuri harta benda kita. Tetapi kepada kita hanya diminta untuk “berjaga-jagalah dan bersiapsiagalah, karena
keselamatan kita sudah dekat”.
Karena
itu, yang paling penting untuk menyikapi hari kedatangan Anak Manusia ini
ialah, seperti yang dianjurkan oleh nabi Yesaya dalam Injil, untuk “naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah
Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita
menempuhnya…, karena Ia akan menjadi hakim di Antara bangsa-bangsa dan menjadi
wasit bagi banyak suku bangsa”. Jadi kita tidak perlu repot menduga-menduga
dan meramal-ramal, tetapi berjaga-jagalah dan bersiapsiagalah, karena
keselamatan kita sudah dekat.
Anak Manusia adalah
Kristus
Matius
memaksudkan Anak Manusia ialah Yesus Kristus sendiri. Inilah salah satu gelar
untuk Yesus yang ditulis oleh Matius, dan mengarahkan kita bukan terlebih
kepada kedatangan pada hari Natal, 24 atau 25 Desember, melainkan kedatangan di
akhir jaman. Kristuslah Anak Manusia itu, karena seluruh nubuat tentang Anak
Manusia yang sempurna itu ada dalam diri Yesus Kristus sendiri.
Dan
Matius juga menggariskan bahwa Anak Manusia yang adalah Yesus Kristus itu, akan
datang sebentar lagi, tidak lama lagi. Karena itu kepada kita hanya diminta “berjaga-jagalah dan bersiapsiagalah, karena
keselamatan kita sudah dekat”.
Hari ini kita memulai masa Adven, tahun
baru Liturgi kita. Dalam Liturgi Tahun A, terutama pada masa Adven dan Natal,
semua orang Katolik diajak untuk lebih merenungkan makna kedatangan Anak
manusia atau Yesus Kristus itu pada akhir jaman.
1. Memang kita
perlu menyibukan diri dengan persiapan Natal, beli ini beli itu, buat ini buat
itu, merencanakan yang hebat-hebat untuk pasar natal yang akan berlangsung
sebulan, memasang lampu hiasan natal yang indah dan mempesona. Tetapi pada
liturgi tahun A ini, kita diajak untuk lebih merenungkan kedatangan Tuhan Yesus
pada akhir jaman.
2. Kita perlu
mencoba untuk mengisi masa-masa persiapan kedatangan Tuhan ini dengan apa yang
disebut oleh nabi Yesaya dalam bacaan pertama, yaitu bahwa “mari kita naik ke
gunung Tuhan”. Naik ke gunung Tuhan untuk lebih banyak berdoa, naik ke gunung
Tuhan untuk lebih banyak bergaul akrab dengan Tuhan, naik ke gunung Tuhan untuk
berkumpul dan mendengarkan firman-Nya, naik ke gunung Tuhan untuk meminta
pertolongan-Nya, karena semua ini menjadi bekal untuk kita dalam menyambut
kedatangan Anak Manusia.
“Berjaga-jagalah
dan bersiapsiagalah, karena keselamatan kita sudah dekat”. psl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar